Ini yaitu kisah nyata proses penguburan seseorang petinggi di satu buah kota di jatim. Pada Arrahmah, netizen pemberi info ini tak bersedia menyebut namanya. Dia serta sengaja tak menyebut nama & alamat terang keluarga jenazah demi menjaga nama baik jenazah & keluarga yg ditinggalkan.
Insyaa Allah, kisah ini bs jd hikmah terhadap Ramadhan 1436 Hijriyah ini & cermin bagi kt seluruhnya, sebelum ajal menjemput.
Kisah ini diceritakan serta-merta oleh satu orng Modin (pengurus jenazah) pd pemberi info. Bersama gaya bertutur, selengkapnya sang Modin menceritakan pengalamannya.
Aku terlibat dalam pengurus jenazah lebih dari 16 th. Beraneka Ragam pengalaman sudah aku lalui, dikarenakan dalam jangka atau kurun saat tersebut macam-macam kategori mayat telah aku tangani. Ada yg wafat dunia akibat kecelakaan, sakit lanjut umur, sakit jantung, bunuh diri dsb.
Bagaimanapun, pengalaman mengurus satu jenazah seseorang petinggi yg tajir jg berpengaruh ini, menyebabkan aku akan peluang ‘istimewa’ sepanjang hidup. Inilah perdana aku berjumpa proses penguburan yg lumayan aneh, menyedihkan, menakutkan & sekaligus memberikan tdk sedikit hikmah.
Yang Merupakan Modin masih di desa ini, aku diminta oleh anak almarhum buat mengurus jenazah bapaknya. Aku konsisten berangkat ke rumahnya. Diwaktu aku tiba hingga ke rumah almarhum tercium bau jenazah itu amat sangat busuk. Baunya pass memualkan perut & menjijikan.
Aku sudah mengurus tdk sedikit jenazah namun tak sempat aku berjumpa bersama mayat yg sebusuk ini. Dikala aku perhatikan wajah almarhum, sekali lagi aku tersentuh,aku tengok wajahnya seperti dirundung oleh macam-macam perasaan takut, cemas, kesal & macam-macam. Wajahnya seperti tak mendapat nur dari AllahSubhanahu Wata’ala.
Setelah Itu aku pula ambil kain kafan yg dibeli oleh anak almarhum & aku potong..
Dengan Cara kebetulan juga, disitu ada dua orang yg sempat mengikuti kursus fardhu kifayah atau pengurus jenazah yg sempat aku ajar. Aku ajak mereka mambantu aku & mereka setuju.
Tapi sewaktu memandikan mayat itu, kejadian perdana pula berlangsung. Sekadar buat wawasan pembaca, bila memandikan jenazah, tubuh mayat itu butuh dibangunkan sedikit & perutnya hendaklah diurut-urut utk mengeluarkan kotoran yg tersisa. Sehingga aku juga urut-urut perut almarhum.
Namun apa yg berlangsung, kepada hri itu teramat mengejutkan. Allah Subhanahu Wata’ala berkehendak & menunjukkan kekuasaannya lantaran kepada hri tersebut, kotoran tak ke luar dari dubur bakal tapi lewat mulutnya. Hati aku berdebar-debar. Apa yg sedang berlangsung di depan aku ini…???
Sudah dua kali mulut mayat ini memuntahkan kotoran, aku harap elemen itu tak terulang lagi dikarenakan aku mengurut perutnya buat kali terakhir. Tiba-tiba keputusan Allah Subhanahu Wata’ala berlaku, disaat aku urut perutnya keluarlah dari mulut mayat itu kotoran dengan sekian banyak ekor ulat yg masihlah hidup. Ulat itu ialah seperti ulat kotoran (belatung). Padahal almarhum wafat dunia akibat di serang jantung & kala kematiannya dalam tempo yg demikian singkat mayatnya telah jadi begitu rupa…???
Aku tonton wajah anak almarhum. Mereka seperti terperanjat. Bisa Saja malu, terkejut & merasa mendapat aib dgn apa yg berlaku kepada bapaknya. Selanjutnya aku tengok dua orang pembantu tadi, mereka pula terperanjat & gugup. Aku katakan pada mereka, “Inilah ujian Allah pada kita..!!” Setelah Itu aku minta salah satu seseorang dari terhadap pembantu tadi bertolak memanggil seluruhnya anak almarhum.
Almarhum kepada dasarnya satu orang yg beruntung sebab memiliki tujuh orang anak, kesemuanya cowok. Satu Orang berada di luar negara & enam lagi berada di rumah. Diwaktu seluruh anak almarhum masuk, aku nasehati mereka. Aku mengingatkan
mereka bahwasanya tanggung jawab aku merupakan meringankan menguruskan jenazah Bpk mereka, bukan menguruskan semuanya, tanggung jawab ada terhadap ahli warisnya. Sepatutnya sbg anak, mereka yg lebih afdhal menguruskan jenazah Bpk mereka itu, bukan cuma iman, cuma bilal, atau guru.
Aku selanjutnya meminta ijin pun pertolongan mereka buat menunggingkan mayat itu.
Takdir Allah, waktu ditunggingkan mayat tersebut, tiba-tiba keluarlah ulat-ulat yg tetap hidup, nyaris sebaskom jumlahnya. Baskom itu kira-kira agung sedikit dari penutup saji meja makan.Subhanallah, suasana jadi semakin gugup.
Memang Lah kejadian yg luar biasa susah di terima akal pikiran manusia biasa. Aku tetap berdoa & mengharapkan tak berjalan lagi kejadian yg lebih ganjil. Selepas itu aku memandikan kembali mayat tersebut & aku ambilkan wudhu. Aku meminta anak-anaknya kain kafan.
Aku bawa mayat ke dalam kamarnya & tak diijinkan seseorang pula menonton upacara itu tidak cuma waris yg terdekat karena aku takut kejadian yg lebih aib bakal berlangsung.
Sejarah apa juga yg berjalan sesudah jenazah diangkat ke kamar & hendak dikafani, takdir Allah jua yg tentukan, dikala mayat ini diletakkan diatas kain kafan, aku dapati kain kafan itu cuma lumayan menutupi ujung kepala & kaki tiada lebih, sehingga aku tidak bakal mengikat kepala & kaki.
Tak melampaui batas seandainya aku katakan dirinya seperti kain kafan itu tak ingin menerima mayat tadi. Tak apalah, bisa saja aku yg khilaf saat memotongnya. Dulu aku ambil pun kain, aku potong & tampung di tempat-tempat yg kurang. Benar-benar kain kafan jenazah itu menjadi sambung-menyambung, tetapi apa ingin dikata, itulah yg bakal aku jalankan. Dalam kala yg sama aku berdoa terhadap Allah, “Yaa Allah, jangan sampai kau hinakan jenazah ini Yaa Allah, cukuplah sekedar peringatan pada Hamba-Mu ini.”
Selepas itu aku beri taklimat mengenai sholat jenazah tadi, satu lagi masalah timbul, jenazah tak akan dihantar ke tanah pekuburan sebab ga ada mobil jenazah/mobil ambulance. Aku hubungi kelurahan, pusat Islam, masjid, & sebagainya, namun sulit..
Seluruh sedang terpakai, sekian banyak ruang tersebut pula tak punyai kereta jenazah lebih dari satu lantaran kereta yg ada sedang difungsikan juga. Satu Buah factor yg aku pikir bukan sekedar kebetulan.
Dalam kondisi itu satu orang hamba Allah muncul menawari pertolongan. Lelaki itu meminta aku menunggu sebentar utk mengeluarkan van/sejenis mobil pick-up dari garasi rumahnya. Seterusnya muncullah suatu van. Namun waktu dirinya sedang mencari lokasi utk meletakkan vannya itu dirumah almarhum, tiba-tiba istrinya ke luar. Dgn nada yg tegas beliau berbicara dikhalayak ramai, “Mas, aku tak perbolehkan mobil kita ini dimanfaatkan utk angkat jenazah itu, dikarenakan semasa hayatnya dirinya tak sempat memungkinkan kita naik mobilnya.”
Renungkanlah jikalau tak ada apa-apanya, tak bisa saja seseorang perempuan yg lembut hatinya bakal berbicara begitu..!! Menjadi aku suruh tuan yg punyai van itu mengambil kembali vannya. Selepas itu muncul serta seseorang lelaki menawari bantuannya..
Lelaki itu mengaku ia anak murid aku. Ia meminta ijin aku dalam 10-15 menit membersihkan mobilnya itu.
Dalam jangka dikala yg ditetapkan itu,muncul mobil tersebut, tetapi dalam kondisi basah kuyup. Mobil yg dimaksudkan itu sebenarnya lori. & lori itu dimanfaatkan oleh lelaki tadi buat jual ayam ke pasar, dalam perjalanan menuju kawasan pekuburan, aku berpesan terhadap dua pembantu tadi biar penduduk tak usah mempermudah kami menguburkan jenazah, pass tinggal di camping saja dapat tambah baik. Aku tak ingin mereka menyaksikan lagi sejarah ganjil.
Rupanya apa yg aku takutkan itu berlaku sekali lagi, takdir Allah yg terakhir teramat memilukan. Sesampainya Jenazah tiba di tanah pekuburan, aku perintahkan tiga orang anaknya turun ke dalam liang & tiga lagi menurunkan jenazah. Allah Subhanahu Wata’ala berkehendak seluruhnya atas makhluk Ciptaan-Nya berlaku. Disaat jenazah itu menyentuh ke tanah tiba-tiba air hitam yg busuk baunya ke luar dari celah tanah yg terhadap asal mulanya kering.
Hri itu tak ada hujan, tetapi dari mana datang air itu…??? Sukar utk aku menjawabnya. Dulu aku arahkan anak almarhum, biar jenazah Bpk mereka dikemas dalam peti dgn hati-hati. Aku takut kelak dirinya terlentang atau telungkup na’udzubillah. Bila mayat terlungkup, tidak ada angan-angan utk mendapat syafa’at Nabi.
Papan keranda diturunkan & kami serentak timbun kubur tersebut. Selepas itu kami injak-injak tanah biar mampat & jika hujan dia tak mendap/ambrol. Tetapi sungguh mengherankan, aku saksikan tanah yg diinjak itu jadi becek. Aku tahu, jenazah yg ada di dalam sudah tenggelam oleh air hitam yg busuk itu. Menyaksikan kondisi tersebut, aku arahkan anak-anak almarhum agar berakhir menginjak tanah itu. Aku tinggalkan lobang kubur 1/4 m. Artinya kubur itu tak ditimbun sampai ke permukaan lubangnya, tetapi dia seperti kubur berlobang.
Tak lumayan dgn itu, bila aku hendak bacakan talqin, aku tonton tanah yg diinjak itu ada kesan serapan air. Subhanallah, dalam histori belum sempat ada sejarah seperti itu berjalan. Menyaksikan kondisi itu, aku ambil ketetapan buat selesaikan penguburan secepat mungkin saja.
Sejak lama terlibat dalam penguburan jenazah, inilah mayat yg aku tak talqinkan. Aku bacakan tahlil & doa yg paling ringkas. Sesudah aku pulang ke rumah almarhum, aku dulu menyatukan keluarganya.
Aku tanya pada istri almarhum, apakah yg sudah dilakukan oleh almarhum semasa hayatnya..
1. Apakah ia sempat menzalimi orang alim..??
2. Mendapat harta dengan cara merampas, menipu & membawa yg bukan haknya..??
3. Memakan harta masjid & anak yatim..??
4. Menyalahkan pakai jabatan utk kebutuhan sendiri..??
5. Tak sempat mengeluarkan zakat, shodaqoh atau infaq..??
Istri almarhum tak akan memberikan jawabannya. Memikirkan kemungkinan dirinya malu utk berikan tahu, sehingga aku tinggalkan No. telpon rumah. Tetapi sedihnya sampai saat ini, tak seseorang serta anak almarhum menghubungi aku.
Buat wawasan umum, anak almarhum yakni orng yg berpendidikan tinggi sampai ada seseorang yg beristrikan orang Amerika, seseorang akan istri orang Australia & satu orng lagi istrinya orang Jepang.
Sejarah ini dapat masihlah aku ingat, & kisah ini memang nyata bukan rekaan atau isapan jempol. Seluruhnya kebenaran aku kembalikan pd Allah Subhanahu Wa Ta’ala pencipta jagad raya ini..
Terhadap seluruhnya pembaca, tanyalah diri kita, akankah kt berharap sejarah itu berjalan terhadap diri kt sendiri, ibu, Bpk kt, anak kita atau kaum keluarga kt..??
Mudah-mudahan akhir hidup kita seluruh husnul khatimah, aammiin...
Wallahua’lam bish showwab.(arrahmah.com)
Sumber: http://salingbagiin.blogspot.com/2015/10/kejanggalan-saat-penguburan-jasad.html
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar